YESS, I AM HAPPY BECAUSE WRITING AND READING


 
                               

#Odopfor99days

Day 58


Bismillaah ...

Memaknai sebuah statement bahwa " ..... menulis itu terapi .... " benarkah ?
Merujuk sebuah tulisan Rustan Ibnu Abbas yang menyebut bahwa, secara ilmiah sudah banyak penelitian yang telah dilakukan yang menunjukkan bukti bahwa dengan menulis dapat dijadikan terapi , khususnya yang berkaitan dengan masalah mental seperti perasaan tertekan, emosional, peristiwa traumatik dan sebagainya.
Wow !!

Lebih jauh lagi, menurut Karen Baikie, seorang clinical psychologist dari University of New South Wales, menuliskan peristiwa-peristiwa traumatik, penuh tekanan serta peristiwa yang penuh emosi bisa memperbaiki kesehatan fisik dan mental. Dalam studinya, Baikie meminta partisipan menulis 3-5 peristiwayang penuh tekanan selama 15 – 20 menit.

Hasil studi menunjukkan, mereka yang menuliskan hal tersebut mengalami perbaikan kesehatan fisik dan mental secara signifikan dibandingkan dengan mereka yang menulis topik-topik yang netral. Menurut Baikie, terapi menulis ekpresif ini akan meningkatkan kadar stres, suasana hati yang negatif, gejala-gejala fisik, serta penurunan suasana hati yang positif di tahap awal. Akan tetapi, dalam jangka panjang, banyak studi yang telah menemukan bukti mengenai manfaat terapi menulis bagi kesehatan. Para partisipan melaporkan merasa lebih baik, secara fisik maupun mental.

Istimewanya lagi ... menulis, menurut peneliti dari Universitas Texas, James Pennebaker, bisa memperkuat sel-sel kekebalan tubuh yang dikenal dengan T-lymphocytes. Masya Allah.... keren nih. Pennebaker meyakini, menuliskan peristiwa-peristiwa yang penuh tekanan akan membantu Anda memahaminya. Dengan begitu, akan mengurangi dampak penyebab stres terhadap kesehatan fisik Anda. 
Ini yang coba saya pelajari beberapa hari ini. Karena memang rumah maya ini sempat sepi tulisan dalam waktu yang lumayan panjang. Mencoba menderaskan makna layaknya sebuah kata bijak seorang alim " berani, rileks, yakin, deraskan maknamu" maka akan engkau temui  satu persatu hikmah yang menderaskan kebahagiaanmu. Nyess .... adem banget kalau coba ditelaah. 
Menulis seperti jadi satu kebutuhan hidup. Media yang memudahkan. Bahkan untuk mengungkapkan keinginan dari seorang #maaf tuna wicara-pun menulis rasanya sangat membantu sekali. Seorang seniman puisi misalnya, bagaimana jadinya ia tanpa menulis ? orang tak akan dapat menikmati gelora seni dalam dirinya. Seorang dokter, bagaimana pula sebuah resep akan dibaca pasien tanpa sebuah coretan resep obat dokter. Bahkan dipasar, seorang pedagang kelontong toko harus mencatat barang-barang yang dibeli pembeli beserta harganya, dan seterusnya.
Lantas seperti diulas di atas, tentang dampak dan manfaat menulis yang menggembirakan bahkan menyehatkan, bagaimanakah itu ? .... sepertinya memang benar adanya. Ini dialami oleh banyak penulis hebat negeri ini. Betapa produktifnya tulisan-tulisan mereka mengalir setiap hari. bahkan sampai naik layar. Sebut saja mbak Asma Nadia... salah satu penulis besar yang paling produktif mensosialisasikan novel-novel sosial dakwahnya. Sebagian besar dari mereka memang menganggap menulis setiap hari layaknya meminum vitamin penyehat badan .... bagaimana tidak ?? ide-ide brilian seperti tak ada habisnya. Menulis seperti aktivitas berolah raga, terkadang melelahkan namun setelahnya perasaan puas hadir dalam sunggingan senyum dan beban badan yang semakin ringan. Apalagi kalau di akhir diiringi bonus manfaat dan benefit bagi orang yang membaca, terasa komplit dah sehat dan gembiranya.
Serius ini mah....saya mau coba...sehat dan gembira setiap hari, yess i am happy because writing and reading.... semoga.
Berani, rileks, yakin lalu ... deraskan maknamu !! 
Bismillaah ...

#terapimenulissetiaphari
#bahagianyaterusbelajar

Komentar

Postingan Populer