BESARKAN LAPANG PANDANGMU
#ODOPfor#99days
#Day11
Bismillah ...
Pembuka kata yang tiada bosan kita tulis indah
Alhamdulillah bersyukurlah kita selalu dalam limpahan berkah Allah yang tiada tara nikmatnya
Sampai diawal pekan kembali, saatnya bersiap diri memulai sederet visi
3...2....1..... take action ^^ !!
"Besar lapang pandang yang kau pilih berapa kok bisa kabur?" Tanya seorang teman.
"10x" jawabku. "Kalau untuk melihat ini butuh pembesaran 100x, yah jelas kabur....... ini mikroba Miftaaa........ ayo coba diperbesar!"terang temanku kemudian. "Hehe... iya" jawabku polos sambil meringis, lalu segera ku atur perbesaran lapang pandang mikroskopku menjadi 100x perbesaran. Dan ...... cling ............terlihat jelas berbagai bentuk bakteri dalam sample air tercemar yang kami teliti kala itu. Hemm......... masa-masa yang merindukan hehe. Ingatanku menerawang ke belakang sekitar 17 tahun lalu ketika kami ada di salah satu laboratorium Sekolah Analis Kesehatan Surabaya dalam tugas pertama praktikum Kimia Air. Ketika itu kami dapat project meneliti air cemaran yang digunakan beberapa penjual es nakal di depan sekolah. Seru .... itulah kesan yang kurasakan ketika pertama kali melihat benda-benda renik yang tak tampak mata, tapi dengan mikroskop semua jadi terlihat indah bagiku ^^. Besar .... dan mengagumkan. Mereka bergerak kian kemari seolah menari-nari ..... subhanallah. Dulu kupikir bakteri itu cuma satu macam saja, tapi ternyata bentuknya beragam ada batang, koma, spiral dll.
"Ayo coba diperbesar lapang pandangnya!!" kata seseorang. Aku sontak kaget melihat sosok wajah kebapakannya ... ku kucek-kucek mataku .... astaghfirullah ... benar saja ...... lha wong yang ada didepanku ini bapaknya anak-anak....hihi .... Aku baru ingat, baru saja aku mengeluhkan betapa 2 minggu kemarin terlewati dengan kegagalan. Tak ada project-project kebaikan yang tampak subur. Semuanya kembali flat tanpa prestasi tanpa kompetisi terasa garing .... hiks hiks. Sebuah penyegaran yang aku pikirkan susah-susah bulan lalu dalam kompetisi a-home team reward itu akhirnya berlalu begitu saja. Begitulah aku mengeluh di depan suamiku ketika me time akhir pekan malam itu.
"Ummi, bila yang engkau lihat adalah lapang pandang mata dan hati yang kecil serta sempit maka akan tampak kecil semua didepan kita, ayo coba diperbesar lapang pandangnya!! " "Lihatlah kakak, ia telah rutin bangun sebelum subuh, mandi kemudian pergi berjamaah ke masjid dengan wajah penuh senyuman." "Lalu adik, lihatlah ia telah megucapkan beberapa kalimat dengan gaya tegas dan lugasnya .... meski beberapa masih belum jelas."
Benar saja...ingatanku mendadak mengalir deras. Bukankah setiap hari kini kakak tidak pernah absen bangun pagi ? ....bukankah setiap ummi di dapur adik selalu menghampiri dan berkata "Ummi, najmah mau bantu ummi... boleh?" "pun ketika ia ditanya tentang sesuatu yang diawali "kenapa ...." maka dengan segera ia menjawab pula dengan "karenaa ...." ........... lalu bagaimana dengan kemahiran yang adik tunjukkan ketika dikamar mandi ? ia bisa mencuci setelah BAK dengan gerakan depan belakang depan belakang yang ummi contohkan. Belum lagi kata-kata nasehat yang seringkali keluar dari mulut kakak karena menirukan ummi fokus solusi .... fokus solusi ..... tuntas ....tuntas ....
Nikmat Allah yang manakah yang engkau dustakan ? .... Astaghfirullah. Ampunkan aku yang lemah ini ya Robb, maafkan ummi yang lengah ini anak-anak sholih.... ' _ '
Seperti benda mikron yang tak tampak mata itu setelah mengalami perbesaran pandang, begitulah terkadang kebaikan-kebaikan dapat begitu besar kita lihat...... namun seringkali perubahan kebaikan tak terlihat oleh mata dan terjamah oleh hati ....... maka untuk melihat besarnya kebaikan yang terjadi didepanmu perbesarlah lapang pandangmu...... *nfms as lesson learned.
Segera kuambil agenda coklatku itu lalu kutulis pada halaman depan yang berjudul This Week Project :
#Day11
Bismillah ...
Pembuka kata yang tiada bosan kita tulis indah
Alhamdulillah bersyukurlah kita selalu dalam limpahan berkah Allah yang tiada tara nikmatnya
Sampai diawal pekan kembali, saatnya bersiap diri memulai sederet visi
3...2....1..... take action ^^ !!
"Besar lapang pandang yang kau pilih berapa kok bisa kabur?" Tanya seorang teman.
"10x" jawabku. "Kalau untuk melihat ini butuh pembesaran 100x, yah jelas kabur....... ini mikroba Miftaaa........ ayo coba diperbesar!"terang temanku kemudian. "Hehe... iya" jawabku polos sambil meringis, lalu segera ku atur perbesaran lapang pandang mikroskopku menjadi 100x perbesaran. Dan ...... cling ............terlihat jelas berbagai bentuk bakteri dalam sample air tercemar yang kami teliti kala itu. Hemm......... masa-masa yang merindukan hehe. Ingatanku menerawang ke belakang sekitar 17 tahun lalu ketika kami ada di salah satu laboratorium Sekolah Analis Kesehatan Surabaya dalam tugas pertama praktikum Kimia Air. Ketika itu kami dapat project meneliti air cemaran yang digunakan beberapa penjual es nakal di depan sekolah. Seru .... itulah kesan yang kurasakan ketika pertama kali melihat benda-benda renik yang tak tampak mata, tapi dengan mikroskop semua jadi terlihat indah bagiku ^^. Besar .... dan mengagumkan. Mereka bergerak kian kemari seolah menari-nari ..... subhanallah. Dulu kupikir bakteri itu cuma satu macam saja, tapi ternyata bentuknya beragam ada batang, koma, spiral dll.
"Ayo coba diperbesar lapang pandangnya!!" kata seseorang. Aku sontak kaget melihat sosok wajah kebapakannya ... ku kucek-kucek mataku .... astaghfirullah ... benar saja ...... lha wong yang ada didepanku ini bapaknya anak-anak....hihi .... Aku baru ingat, baru saja aku mengeluhkan betapa 2 minggu kemarin terlewati dengan kegagalan. Tak ada project-project kebaikan yang tampak subur. Semuanya kembali flat tanpa prestasi tanpa kompetisi terasa garing .... hiks hiks. Sebuah penyegaran yang aku pikirkan susah-susah bulan lalu dalam kompetisi a-home team reward itu akhirnya berlalu begitu saja. Begitulah aku mengeluh di depan suamiku ketika me time akhir pekan malam itu.
"Ummi, bila yang engkau lihat adalah lapang pandang mata dan hati yang kecil serta sempit maka akan tampak kecil semua didepan kita, ayo coba diperbesar lapang pandangnya!! " "Lihatlah kakak, ia telah rutin bangun sebelum subuh, mandi kemudian pergi berjamaah ke masjid dengan wajah penuh senyuman." "Lalu adik, lihatlah ia telah megucapkan beberapa kalimat dengan gaya tegas dan lugasnya .... meski beberapa masih belum jelas."
Benar saja...ingatanku mendadak mengalir deras. Bukankah setiap hari kini kakak tidak pernah absen bangun pagi ? ....bukankah setiap ummi di dapur adik selalu menghampiri dan berkata "Ummi, najmah mau bantu ummi... boleh?" "pun ketika ia ditanya tentang sesuatu yang diawali "kenapa ...." maka dengan segera ia menjawab pula dengan "karenaa ...." ........... lalu bagaimana dengan kemahiran yang adik tunjukkan ketika dikamar mandi ? ia bisa mencuci setelah BAK dengan gerakan depan belakang depan belakang yang ummi contohkan. Belum lagi kata-kata nasehat yang seringkali keluar dari mulut kakak karena menirukan ummi fokus solusi .... fokus solusi ..... tuntas ....tuntas ....
Nikmat Allah yang manakah yang engkau dustakan ? .... Astaghfirullah. Ampunkan aku yang lemah ini ya Robb, maafkan ummi yang lengah ini anak-anak sholih.... ' _ '
Seperti benda mikron yang tak tampak mata itu setelah mengalami perbesaran pandang, begitulah terkadang kebaikan-kebaikan dapat begitu besar kita lihat...... namun seringkali perubahan kebaikan tak terlihat oleh mata dan terjamah oleh hati ....... maka untuk melihat besarnya kebaikan yang terjadi didepanmu perbesarlah lapang pandangmu...... *nfms as lesson learned.
Segera kuambil agenda coklatku itu lalu kutulis pada halaman depan yang berjudul This Week Project :
THE BIG PROJECT for next week is ...
make your VISUAL VIEW more BIG than before
alas Mesir sisi Merr 15 kurang 1 menit
@pelangisyammah_terusberbenah
Komentar
Posting Komentar